Seiring dengan dirilisnya indeks harga konsumen Amerika Serikat (CPI), pasar valuta asing internasional mengalami perubahan signifikan. Mata uang non-dolar mengalami apresiasi, mencerminkan respons sensitif investor terhadap data inflasi Amerika Serikat.
Nilai tukar pound terhadap dolar AS telah menembus level psikologis kunci 1,35, dengan kenaikan harian mencapai 0,51%. Kenaikan ini mungkin mencerminkan sentimen optimis relatif pasar terhadap prospek ekonomi Inggris.
Sementara itu, nilai tukar dolar AS terhadap yen Jepang telah jatuh di bawah level 148, meskipun penurunannya relatif kecil, yaitu 0,10%, namun tetap menunjukkan adanya tren penguatan yen. Hal ini mungkin terkait dengan posisi kebijakan moneter Bank Jepang baru-baru ini.
Euro terhadap dolar AS juga mengalami kenaikan yang signifikan, dalam waktu singkat melonjak hampir 50 basis poin, dengan harga mencapai 1.1632. Performa kuat euro mungkin terkait dengan ekspektasi kebijakan Bank Sentral Eropa dan perbaikan data ekonomi Eropa.
Pergerakan nilai mata uang ini mencerminkan bahwa para investor global sedang mengevaluasi kembali kekuatan relatif dari berbagai ekonomi utama dan arah kebijakan moneter. Namun, para pelaku pasar tetap perlu memperhatikan data ekonomi selanjutnya dan sinyal dari bank sentral, untuk menentukan apakah tren ini memiliki keberlanjutan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Seiring dengan dirilisnya indeks harga konsumen Amerika Serikat (CPI), pasar valuta asing internasional mengalami perubahan signifikan. Mata uang non-dolar mengalami apresiasi, mencerminkan respons sensitif investor terhadap data inflasi Amerika Serikat.
Nilai tukar pound terhadap dolar AS telah menembus level psikologis kunci 1,35, dengan kenaikan harian mencapai 0,51%. Kenaikan ini mungkin mencerminkan sentimen optimis relatif pasar terhadap prospek ekonomi Inggris.
Sementara itu, nilai tukar dolar AS terhadap yen Jepang telah jatuh di bawah level 148, meskipun penurunannya relatif kecil, yaitu 0,10%, namun tetap menunjukkan adanya tren penguatan yen. Hal ini mungkin terkait dengan posisi kebijakan moneter Bank Jepang baru-baru ini.
Euro terhadap dolar AS juga mengalami kenaikan yang signifikan, dalam waktu singkat melonjak hampir 50 basis poin, dengan harga mencapai 1.1632. Performa kuat euro mungkin terkait dengan ekspektasi kebijakan Bank Sentral Eropa dan perbaikan data ekonomi Eropa.
Pergerakan nilai mata uang ini mencerminkan bahwa para investor global sedang mengevaluasi kembali kekuatan relatif dari berbagai ekonomi utama dan arah kebijakan moneter. Namun, para pelaku pasar tetap perlu memperhatikan data ekonomi selanjutnya dan sinyal dari bank sentral, untuk menentukan apakah tren ini memiliki keberlanjutan.