Baru-baru ini, sebuah daftar "13 Pekerjaan yang Mungkin Dihapus dalam Lima Tahun ke Depan" yang dirilis oleh perusahaan kecerdasan buatan DeepSeek menarik perhatian luas. Daftar ini terutama ditujukan untuk posisi kerja yang sangat repetitif dan terstandarisasi, menambah ketidakpastian baru bagi pasar kerja di China yang sudah sangat kompetitif.
Namun, yang mengejutkan, reaksi pengguna internet di China terhadap daftar ini bukanlah sekadar kekhawatiran, melainkan dengan cara yang humoris dan mengolok-olok diri sendiri menunjukkan wawasan mereka terhadap kesulitan sosial saat ini. Sikap yang tampak santai ini sebenarnya mencerminkan banyak tantangan yang dihadapi oleh pasar kerja di China maupun struktur sosial secara keseluruhan.
Laporan DeepSeek menunjukkan bahwa dengan meningkatnya penggunaan toko tanpa kasir, bank online, dan teknologi suara pintar, posisi seperti kasir di supermarket fisik, petugas bank, dan layanan pelanggan melalui telepon akan menjadi yang pertama menghadapi krisis pekerjaan. Selain itu, pekerja lini produksi, petugas pemilahan gudang, dan ahli pencampuran warna juga mungkin digantikan oleh perangkat otomatis.
Selain itu, bidang layanan bahasa dan penciptaan konten juga tidak luput. Kemajuan teknologi terjemahan mesin akan berdampak pada pekerjaan terjemahan dasar, sementara kemampuan kecerdasan buatan untuk menghasilkan berita juga mungkin mempengaruhi beberapa posisi penulisan berita.
Menghadapi prediksi semacam itu, reaksi netizen China cukup khas. Komentar mereka tidak hanya menunjukkan sikap humoris terhadap risiko pengangguran yang potensial, tetapi juga mencerminkan secara lebih dalam adanya masalah struktural yang ada di masyarakat China saat ini, terkait dengan pekerjaan, pendidikan, dan mobilitas sosial.
Ketidakberdayaan di balik humor ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi pasar tenaga kerja di era perkembangan pesat kecerdasan buatan. Ini tidak hanya melibatkan masalah keberlangsungan posisi tertentu, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana seluruh masyarakat menghadapi dampak mendalam dari perubahan teknologi.
Menghadapi perubahan pekerjaan yang dibawa oleh AI, kita perlu memikirkan kembali berbagai masalah dalam sistem pendidikan, pelatihan kerja, dan jaminan sosial. Bagaimana membantu pekerja beradaptasi dengan teknologi baru, mengembangkan keterampilan baru, serta bagaimana membangun lingkungan kerja yang lebih inklusif dan fleksibel, semuanya adalah isu penting yang perlu segera diatasi.
Meskipun perkembangan AI dapat menghapus beberapa pekerjaan tradisional, itu juga akan menciptakan peluang kerja dan bentuk pekerjaan baru. Kuncinya adalah bagaimana semua pihak di masyarakat dapat bekerja sama untuk menghadapi tantangan dalam proses transformasi ini, memastikan bahwa kemajuan teknologi benar-benar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan memperburuk pemisahan sosial.
Di era yang penuh ketidakpastian ini, semangat humor yang ditunjukkan oleh netizen Tiongkok mungkin adalah kualitas paling berharga saat menghadapi tantangan. Ini tidak hanya mencerminkan kesadaran yang jelas terhadap realitas, tetapi juga menunjukkan kemampuan beradaptasi dan semangat inovatif dalam menghadapi perubahan. Sikap ini mungkin adalah aset penting bagi masyarakat Tiongkok dalam mencari keseimbangan baru dan menciptakan peluang baru di era AI.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
6
Bagikan
Komentar
0/400
OldLeekMaster
· 22jam yang lalu
Kebahagiaan terbesar di jalan pengangguran
Lihat AsliBalas0
TokenomicsTrapper
· 22jam yang lalu
Masa depan telah tiba, perubahan sulit untuk dihindari
Baru-baru ini, sebuah daftar "13 Pekerjaan yang Mungkin Dihapus dalam Lima Tahun ke Depan" yang dirilis oleh perusahaan kecerdasan buatan DeepSeek menarik perhatian luas. Daftar ini terutama ditujukan untuk posisi kerja yang sangat repetitif dan terstandarisasi, menambah ketidakpastian baru bagi pasar kerja di China yang sudah sangat kompetitif.
Namun, yang mengejutkan, reaksi pengguna internet di China terhadap daftar ini bukanlah sekadar kekhawatiran, melainkan dengan cara yang humoris dan mengolok-olok diri sendiri menunjukkan wawasan mereka terhadap kesulitan sosial saat ini. Sikap yang tampak santai ini sebenarnya mencerminkan banyak tantangan yang dihadapi oleh pasar kerja di China maupun struktur sosial secara keseluruhan.
Laporan DeepSeek menunjukkan bahwa dengan meningkatnya penggunaan toko tanpa kasir, bank online, dan teknologi suara pintar, posisi seperti kasir di supermarket fisik, petugas bank, dan layanan pelanggan melalui telepon akan menjadi yang pertama menghadapi krisis pekerjaan. Selain itu, pekerja lini produksi, petugas pemilahan gudang, dan ahli pencampuran warna juga mungkin digantikan oleh perangkat otomatis.
Selain itu, bidang layanan bahasa dan penciptaan konten juga tidak luput. Kemajuan teknologi terjemahan mesin akan berdampak pada pekerjaan terjemahan dasar, sementara kemampuan kecerdasan buatan untuk menghasilkan berita juga mungkin mempengaruhi beberapa posisi penulisan berita.
Menghadapi prediksi semacam itu, reaksi netizen China cukup khas. Komentar mereka tidak hanya menunjukkan sikap humoris terhadap risiko pengangguran yang potensial, tetapi juga mencerminkan secara lebih dalam adanya masalah struktural yang ada di masyarakat China saat ini, terkait dengan pekerjaan, pendidikan, dan mobilitas sosial.
Ketidakberdayaan di balik humor ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi pasar tenaga kerja di era perkembangan pesat kecerdasan buatan. Ini tidak hanya melibatkan masalah keberlangsungan posisi tertentu, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana seluruh masyarakat menghadapi dampak mendalam dari perubahan teknologi.
Menghadapi perubahan pekerjaan yang dibawa oleh AI, kita perlu memikirkan kembali berbagai masalah dalam sistem pendidikan, pelatihan kerja, dan jaminan sosial. Bagaimana membantu pekerja beradaptasi dengan teknologi baru, mengembangkan keterampilan baru, serta bagaimana membangun lingkungan kerja yang lebih inklusif dan fleksibel, semuanya adalah isu penting yang perlu segera diatasi.
Meskipun perkembangan AI dapat menghapus beberapa pekerjaan tradisional, itu juga akan menciptakan peluang kerja dan bentuk pekerjaan baru. Kuncinya adalah bagaimana semua pihak di masyarakat dapat bekerja sama untuk menghadapi tantangan dalam proses transformasi ini, memastikan bahwa kemajuan teknologi benar-benar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan memperburuk pemisahan sosial.
Di era yang penuh ketidakpastian ini, semangat humor yang ditunjukkan oleh netizen Tiongkok mungkin adalah kualitas paling berharga saat menghadapi tantangan. Ini tidak hanya mencerminkan kesadaran yang jelas terhadap realitas, tetapi juga menunjukkan kemampuan beradaptasi dan semangat inovatif dalam menghadapi perubahan. Sikap ini mungkin adalah aset penting bagi masyarakat Tiongkok dalam mencari keseimbangan baru dan menciptakan peluang baru di era AI.