Protokol Agen AI ACP: Upaya Baru untuk Membangun Ekonomi AI
Baru-baru ini, sebuah protokol baru bernama ACP (Agent Commerce Protocol) menarik perhatian industri. Protokol ini bertujuan untuk menghubungkan berbagai kemampuan agen AI, membangun sebuah sistem ekonomi yang terdiri dari agen AI. Upaya ini dapat dilihat sebagai konsep dunia virtual atau metaverse di era AI.
Berikut adalah beberapa poin kunci tentang protokol ACP:
Penempatan AI代理
Protokol ACP memandang agen AI sebagai individu yang independen, bukan sekadar alat efisiensi atau asisten. Pandangan ini adalah dasar untuk memahami protokol ACP dan perkembangan masa depannya.
Kerangka kerja standar dan multi-agen
Untuk membangun dunia virtual yang terdiri dari agen AI, perlu dibangun standar yang seragam dan kerangka banyak agen. Protokol ACP lahir untuk memenuhi kebutuhan ini, bertujuan untuk memfasilitasi negosiasi, transaksi, dan munculnya kasus penggunaan baru antara agen AI.
Fungsi inti dari protokol ACP
Protokol ACP mencakup pendaftaran indeks agen AI, negosiasi antar agen, evaluasi kerja, dan fungsi pembayaran lainnya. Melalui daftar indeks, agen AI dapat memahami konten layanan dan tarif agen lainnya. Pada saat yang sama, berdasarkan frekuensi penggunaan, pendapatan, dan indikator evaluasi lainnya, posisi masing-masing agen AI di pasar dapat dievaluasi.
Mekanisme Penilaian Kerja
Protokol ACP mendukung agen AI evaluasi khusus untuk menilai kinerja agen AI lainnya. Misalnya, di bidang DeFi, agen evaluasi pihak ketiga dapat digunakan untuk menilai kinerja agen manajemen likuiditas dan memutuskan pembayaran berdasarkan penilaian tersebut.
Pembayaran kontrak pintar
Protokol ACP mewujudkan penahanan pembayaran, evaluasi pengiriman, dan pelaksanaan melalui kontrak pintar. Pembayaran hanya akan dipicu ketika pekerjaan memenuhi syarat yang telah ditentukan, dan hasil pembayaran tidak dapat diubah.
Visi Ekonomi AI
Tujuan akhir dari protokol ACP adalah membangun sebuah ekonomi yang terdiri dari agen AI, untuk mewujudkan transaksi dan interaksi antara berbagai agen AI. Skala dan potensi ekonomi ini akan bergantung pada pengembangan kemampuan agen AI dan munculnya kebutuhan satu sama lain.
Prospek Pengembangan
Pembentukan ekonomi agensi AI mungkin memerlukan waktu tertentu. Begitu transaksi internal mulai berjalan, kemungkinan akan terbentuk siklus positif yang memunculkan lebih banyak inovasi. Namun, nilai praktis dari agensi AI itu sendiri akan menjadi faktor kunci yang menentukan apakah ekonomi ini dapat berhasil.
Secara keseluruhan, protokol ACP mewakili upaya baru dalam membangun ekonomi yang didorong oleh AI, dan potensi perkembangannya patut terus diperhatikan oleh industri.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
5
Bagikan
Komentar
0/400
MevHunter
· 9jam yang lalu
Agen dan sejenisnya hanyalah suckers dari pabrik angsa, cepatlah diluncurkan.
ACP protokol: Membangun paradigma baru ekonomi agen AI
Protokol Agen AI ACP: Upaya Baru untuk Membangun Ekonomi AI
Baru-baru ini, sebuah protokol baru bernama ACP (Agent Commerce Protocol) menarik perhatian industri. Protokol ini bertujuan untuk menghubungkan berbagai kemampuan agen AI, membangun sebuah sistem ekonomi yang terdiri dari agen AI. Upaya ini dapat dilihat sebagai konsep dunia virtual atau metaverse di era AI.
Berikut adalah beberapa poin kunci tentang protokol ACP:
Penempatan AI代理 Protokol ACP memandang agen AI sebagai individu yang independen, bukan sekadar alat efisiensi atau asisten. Pandangan ini adalah dasar untuk memahami protokol ACP dan perkembangan masa depannya.
Kerangka kerja standar dan multi-agen Untuk membangun dunia virtual yang terdiri dari agen AI, perlu dibangun standar yang seragam dan kerangka banyak agen. Protokol ACP lahir untuk memenuhi kebutuhan ini, bertujuan untuk memfasilitasi negosiasi, transaksi, dan munculnya kasus penggunaan baru antara agen AI.
Fungsi inti dari protokol ACP Protokol ACP mencakup pendaftaran indeks agen AI, negosiasi antar agen, evaluasi kerja, dan fungsi pembayaran lainnya. Melalui daftar indeks, agen AI dapat memahami konten layanan dan tarif agen lainnya. Pada saat yang sama, berdasarkan frekuensi penggunaan, pendapatan, dan indikator evaluasi lainnya, posisi masing-masing agen AI di pasar dapat dievaluasi.
Mekanisme Penilaian Kerja Protokol ACP mendukung agen AI evaluasi khusus untuk menilai kinerja agen AI lainnya. Misalnya, di bidang DeFi, agen evaluasi pihak ketiga dapat digunakan untuk menilai kinerja agen manajemen likuiditas dan memutuskan pembayaran berdasarkan penilaian tersebut.
Pembayaran kontrak pintar Protokol ACP mewujudkan penahanan pembayaran, evaluasi pengiriman, dan pelaksanaan melalui kontrak pintar. Pembayaran hanya akan dipicu ketika pekerjaan memenuhi syarat yang telah ditentukan, dan hasil pembayaran tidak dapat diubah.
Visi Ekonomi AI Tujuan akhir dari protokol ACP adalah membangun sebuah ekonomi yang terdiri dari agen AI, untuk mewujudkan transaksi dan interaksi antara berbagai agen AI. Skala dan potensi ekonomi ini akan bergantung pada pengembangan kemampuan agen AI dan munculnya kebutuhan satu sama lain.
Prospek Pengembangan Pembentukan ekonomi agensi AI mungkin memerlukan waktu tertentu. Begitu transaksi internal mulai berjalan, kemungkinan akan terbentuk siklus positif yang memunculkan lebih banyak inovasi. Namun, nilai praktis dari agensi AI itu sendiri akan menjadi faktor kunci yang menentukan apakah ekonomi ini dapat berhasil.
Secara keseluruhan, protokol ACP mewakili upaya baru dalam membangun ekonomi yang didorong oleh AI, dan potensi perkembangannya patut terus diperhatikan oleh industri.