Mahkamah Agung India memutuskan larangan Bank Sentral terhadap Aset Kripto adalah inkonstitusional, volume perdagangan lokal melonjak
Mahkamah Agung India baru-baru ini membuat keputusan penting, menyatakan bahwa larangan mata uang kripto yang dikeluarkan oleh Bank Sentral India pada tahun 2018 adalah inkonstitusional. Putusan ini segera memicu gelombang besar di pasar mata uang kripto India, dengan volume perdagangan di beberapa bursa mengalami lonjakan drastis.
Pada April 2018, Bank Sentral India mengeluarkan pemberitahuan kepada semua bank dan lembaga keuangan, melarang mereka untuk memberikan layanan terkait bisnis mata uang virtual, yang pada dasarnya memutuskan saluran antara Aset Kripto dan mata uang fiat. Larangan ini memberikan pukulan berat bagi industri Aset Kripto di India, banyak bursa terpaksa tutup, dan volume perdagangan di pasar menyusut secara signifikan.
Sebagai contoh Koinex, bursa tersebut pernah mencatat volume transaksi bulanan sebesar 265 juta USD pada akhir 2017, tetapi setelah larangan dikeluarkan, volume perdagangan terus menurun, dan akhirnya pada Juni 2019 mengumumkan penghentian operasinya. Saat itu, volume perdagangan harian sudah kurang dari 24 Bitcoin.
Putusan Mahkamah Agung ini berarti bursa lokal di India dapat membuka kembali saluran masuk dan keluar fiat. Pasar bereaksi positif terhadap ini, dengan volume bursa meningkat pesat. Salah satu bursa mencatat volume 24 jam melonjak dari 750.000 USD menjadi 5.330.000 USD, meningkat hingga 6 kali lipat. Bursa lainnya juga mengalami pertumbuhan lebih dari 2 kali lipat.
Namun, pertumbuhan pasangan perdagangan fiat tidak signifikan. Data menunjukkan bahwa saat ini perdagangan fiat hanya menyumbang 0,1% dari total volume perdagangan di suatu bursa. Ini menunjukkan bahwa investor masih bersikap wait and see terhadap perubahan kebijakan.
Beberapa orang dalam industri menyatakan bahwa keputusan ini mungkin menjadi katalis untuk transformasi industri aset kripto di India. Beberapa bursa telah mengintegrasikan fungsi setoran dan penarikan mata uang fiat dalam waktu 6 jam setelah keputusan tersebut. Namun, pemerintah India sebelumnya telah merencanakan untuk melarang secara menyeluruh aset kripto, sehingga arah regulasi di masa depan masih memiliki ketidakpastian.
Secara keseluruhan, meskipun sentimen pasar di India sangat positif, namun investor global menunjukkan reaksi yang cukup berhati-hati terhadap perubahan kebijakan kali ini. Pasar umumnya percaya bahwa apakah India dapat membawa masuk dana besar ke dalam Aset Kripto masih perlu diamati lebih lanjut. Sikap regulasi pemerintah India di masa depan akan menjadi faktor kunci yang menentukan arah pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mahkamah Agung India membatalkan larangan enkripsi, volume pertukaran naik 6 kali lipat
Mahkamah Agung India memutuskan larangan Bank Sentral terhadap Aset Kripto adalah inkonstitusional, volume perdagangan lokal melonjak
Mahkamah Agung India baru-baru ini membuat keputusan penting, menyatakan bahwa larangan mata uang kripto yang dikeluarkan oleh Bank Sentral India pada tahun 2018 adalah inkonstitusional. Putusan ini segera memicu gelombang besar di pasar mata uang kripto India, dengan volume perdagangan di beberapa bursa mengalami lonjakan drastis.
Pada April 2018, Bank Sentral India mengeluarkan pemberitahuan kepada semua bank dan lembaga keuangan, melarang mereka untuk memberikan layanan terkait bisnis mata uang virtual, yang pada dasarnya memutuskan saluran antara Aset Kripto dan mata uang fiat. Larangan ini memberikan pukulan berat bagi industri Aset Kripto di India, banyak bursa terpaksa tutup, dan volume perdagangan di pasar menyusut secara signifikan.
Sebagai contoh Koinex, bursa tersebut pernah mencatat volume transaksi bulanan sebesar 265 juta USD pada akhir 2017, tetapi setelah larangan dikeluarkan, volume perdagangan terus menurun, dan akhirnya pada Juni 2019 mengumumkan penghentian operasinya. Saat itu, volume perdagangan harian sudah kurang dari 24 Bitcoin.
Putusan Mahkamah Agung ini berarti bursa lokal di India dapat membuka kembali saluran masuk dan keluar fiat. Pasar bereaksi positif terhadap ini, dengan volume bursa meningkat pesat. Salah satu bursa mencatat volume 24 jam melonjak dari 750.000 USD menjadi 5.330.000 USD, meningkat hingga 6 kali lipat. Bursa lainnya juga mengalami pertumbuhan lebih dari 2 kali lipat.
Namun, pertumbuhan pasangan perdagangan fiat tidak signifikan. Data menunjukkan bahwa saat ini perdagangan fiat hanya menyumbang 0,1% dari total volume perdagangan di suatu bursa. Ini menunjukkan bahwa investor masih bersikap wait and see terhadap perubahan kebijakan.
Beberapa orang dalam industri menyatakan bahwa keputusan ini mungkin menjadi katalis untuk transformasi industri aset kripto di India. Beberapa bursa telah mengintegrasikan fungsi setoran dan penarikan mata uang fiat dalam waktu 6 jam setelah keputusan tersebut. Namun, pemerintah India sebelumnya telah merencanakan untuk melarang secara menyeluruh aset kripto, sehingga arah regulasi di masa depan masih memiliki ketidakpastian.
Secara keseluruhan, meskipun sentimen pasar di India sangat positif, namun investor global menunjukkan reaksi yang cukup berhati-hati terhadap perubahan kebijakan kali ini. Pasar umumnya percaya bahwa apakah India dapat membawa masuk dana besar ke dalam Aset Kripto masih perlu diamati lebih lanjut. Sikap regulasi pemerintah India di masa depan akan menjadi faktor kunci yang menentukan arah pasar.